Siapa saat ini yang tidak mengenal sosial media? Pasti semua orang sudah mengetahui dan paham tentang sosial media. Berdasarkan datareportal.com, pengguna sosial media yang ada di Indonesia pada tahuhn 2021 adalah sebanyak 170 juta orang. Jumlah pengguna sosial media ini setara dengan 61,8% dari total penduduk Indonesia. Dari angka ini kita bisa menyimpulkan bahwa penggunaan sosial media memiliki kekuatan yang cukup kuat.

Sebagai praktisi PR tentu kita sudah sangat paham betul kekuatan dari media sosial. Bahkan penggunaan media sosial menjadi bagian dari strategi utama dalam sebuah kampanye PR ataupun kegiatan PR lainnya.

Salah satu pemanfaatan dari penggunaan sosial media adalah bekerjasama dengan para KOL (Key Opinion Leader) atau yang banyak dikenal dengan istilah influencer. Saat kita ingin bekerjasama dengan influencer yang sesuai dengan target market kita, kita perlu melakukan research terlebih dahulu tentang influencer tersebut. Salah satu yang perlu di perhatikan adalah engagement yang dimiliki dari influencer tersebut.

Lalu apa yang dimaksud dengan engagement ini?

Definisi dari engagement dalam media sosial sendiri adalah sebuah tolak ukur interaksi yang terjadi dalam media sosial. Interaksi ini bisa dalam bentuk like, komentar, share, subscriptions, views dan lainnya. Ini kemudian dikolerasikan dengan jumlah orang yang membentuk hubungan dengan brand ataupun perusahaan terkait

Kenapa engagement rate dianggap sangat penting?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya sosial media memiliki kekuatan yang besar dan ini merupakan sebuah kesempatan besar untuk sebuah bisnis. Membangun media sosial presence, meningkatkan followers, membina hubungan baik dengan para pengguna media sosial merupakan sebuah investasi penting untuk bisnis.

Manfaat apa saja yang bisa kita dapatkan dari engagement media sosial?

  • Social proof untuk bisnis

Engagement rate menunjukkan jumlah pengikut, komentar, ataupun jumlah likes pada media sosial kita yang memiliki, ini menunjukkan bagaimana bisnis kita dilihat dari sisi pelanggan. Tapi engagement rate bukan hanya memberikan itu saja, Jika orang-orang yang melihat media sosial kita memberikan semacam testimonial, yang bisa kita letakkan juga pada website kita, ini akan memberikan sebuah sosial proof yang bisa memberikan pengaruh pada calon pelanggan ataupun orang yang tertarik untuk semakin yakin dalam memilih brand atau perusahaan kita.

  • Membantu memperluas jangkauan marketing

Salah satu keunggulan penggunaan sosial media adalah kita bisa menjangkau siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Dengan kata lain penggunaan sosial media bisa memperluas jangkauan kita tanpa terbatas wilayah. Dengan bantuan tools yang tepat, sosial media bisa membantu kita dari followers ataupun viewer menjadi pelanggan kita yang berarti semakin tinggi pula tingkat penjualan kita.

  • Menjadi alternatif yang lebih terjangkau

Pada saat kita ingin mempromosikan sebuah barang salah satu cara yang digunakan secara tradisional adalah dengan cara beriklan. Seperti yang kita ketahui juga, beriklan membutuhkan anggaran yang cukup besar terutama untuk para start up yang masih baru memulai usaha bisnis mereka. Ini sebabnya sosial media bisa menjadi alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan penggunaan promosi iklan. Dengan konten yang menarik dan juga tepat, kita bisa menjangkau para follower kita. Followers kita bisa menshare ataupun meretweet dan ini bisa menjangkau beratus ataupun ribuan orang lain secara cuma-cuma. Ini merupakan kesempatan yang sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.

  • Membantu peningkatan Brand Awareness

Pada saat interaksi media sosial dibuat, bisa dalam bentuk like, komentar, ataupun sesimpel melihat halaman sosial media kita, maka Brand Awareness kita juga ikut meningkat secara otomatis. Interaksi yang terjadi tersebut bisa dilihat oleh follower lainnya sehingga semakin naik lagi brand awareness kita. Berdasarkan studi dari Market Path, 83% dari pelaku bisnis menjadikan brand awareness sebagai tujuan utama dari strategi media sosial mereka, dan 11% dari pelaku bisnis lainnya memanfaatkan media sosial sebagai platform layanan pelanggan.

(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)