Dunia sedang mengalami krisis yang diakibatkan dengan adanya Pandemi COVID-19. Sebagai seorang praktisi PR (public relations), tentu harus banyak beradaptasi dengan adanya ‘New Normal’. Banyak hal yang terkait dengan profesi PR yang harus berubah, salah satunya cara kita berkomunikasi. Sebelumnya pertemuan tatap muka merupakan salah satu cara paling profesional untuk membangun hubungan baik dengan media, stakeholder, client, bahkan dengan kolega. Sesuai dengan anjuran dari pemerintah, pergerakan kita juga dibatasi demi memutus rantai penularan virus.

Profesi PR juga menitik beratkan pada hubungan baik dengan media, baik media tradisional dan digital. Tapi bagaimana cara membangun dan menjaga hubungan baik dengan media- media tentu dengan cara yang tetap profesional? Tentu sebagai praktisi PR yang baik kita harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan menentukan apa yang harus dilakukan berkaitan dengan situasi saat ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempraktekan Media Relations dan kegiatan penyebaran siaran pers selama pandemi COVID-19 ini.

  1. Berita yang Mudah Dicerna dan Praktis

Pada saat krisis seperti ini kita harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, dan banyak yang harus disesuaikan karena semua sangat rentan dengan resiko. Semua keputusan berkaitan dengan pencitraan dan reputasi dari sebuah brand atau client. Informasi dan pesan yang keluar harus dipertimbangkan dan direncanakan dengan matang.

Jika kita harus mengeluarkan pengumuman baik dalam bentuk siaran pers atau feature story pertimbangkan, apakah itu berkaitan atau sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini? Jika tidak maka keputusan paling bijak adalah menunda pendistribusian siaran pers atau feature story ini. Saat ini tidak banyak informasi atau cerita yang bisa diterima dengan baik oleh masyrakat, karena pada umumnya kita masih berfokus pada pandemi COVID-19.

  1. Sesuaikan Story Angle Konten Dalam Siaran Pers Dengan Keadaan Kini

Seperti yang sudah di jelaskan pada poin sebelumnya jika memang perusahaan tetap berkeinginan untuk mengeluarkan siaran pers, maka informasi tersebut harus lah berkaitan dengan keaadan saat ini. Jurnalis juga berlomba-lomba untuk mencari story angle, karena mereka juga membutuhkan konten yang sesuai dengan keadaan. Selain itu semakin banyak berita dan informasi berkaitan dengan pandemi ini, kita dituntut untuk melihat dan membuat cerita dari sudut pandang baru. Dengan adanya kebutuhan ini, maka kita sebagai praktisi PR yang baik dituntut untuk lebih kreatif. Ini merupakan kesempatan yang baik jika kita bisa memanfaatkannya.  Mungkin kita bisa menyisipkan pendapat ekspertis untuk mendukung informasi kedalam siaran pers atau cerita tersebut sehingga nilai berita dari siaran pers tersebut semakin meningkat. Selain itu siaran pers yang kita bagikan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat umum

  1. Periksa Ulang Siaran Pers Sebelum Dikirim ke Jurnalis

Seperti yang kita ketahui banyak berita serta informasi yang beredar pada saat ini yang belum tentu kebenarannya terjamin sehingga bisa menimbulkan kepanikan. Maka kita sebagai praktisi PR yang sudah paham dengan kinerja jurnalis harus mengecek dan bertanya kembali dengan pertanyaan berikut sebelum mendistribusikan siaran pers tersebut:

  • Apakah mereka (jurnalis) meliput jenis berita dari siaran pers tersebut?
  • Apakah mereka masih aktif dalam menulis atau menyiarkan berita?
  • Apakah mereka menyunting quote dari ekspertis pada tulisan-tulisan mereka?
  • Bagaimana tulisan mereka dalam membahas pandemi ini?
  1. Menjadi Mitra dan Membangun Kepercayaan

Saat ini wartawan membutuhkan sumber yang dapat mereka percayai. Jadilah mitra dan berikan apa yang dapat membantu mereka, sehingga hubungan kepercayaan tercipta dan semakin baik. Dengan adanya kepercayaan ini, bisa membuka peluang bagi jurnalis lain untuk menghubungi kembali, jika mereka membutuhkan informasi atau wawasan dari ekspertis dari perusahaan.

Sebagai contoh perusahaan yang mengirimkan siaran pers berkaitan dengan produknya adalah Olsera. Sebuah perusahaan aplikasi yang menyediakan jasa pengelolahan penjualan di toko fisik dan toko online secara bersamaan dengan solusi data produk, inventori, penjualan hingga laporan yang saling tersinkronisasi untuk para UMKM. Baru- baru ini memberikan informasi mengenai keterlibatannya dalam membantu para pengusaha UMKM yang bergerak dalam bidang F&B. Olsera menyediakan fitur baru yang memungkinkan para penggunanya untuk memberikan pelayanan pemesanan makanan online yang terdiri dari Dine in, Reservations, Take Away, dan Delivery. Penyediaan fitur baru ini dapat membantu para pelaku UMKM tersebut tetap berbisnis dan produktif di masa sulit seperti sekarang.

Informasi dalam siaran pers ini bermanfaat dan sangat sesuai dengan keaadan saat ini. Bukan hanya mengumumkan adanya fitur baru saja dari aplikasi tersebut, ini juga informasi yang penting untuk para pengusaha UMKM dan bisa menjadi solusi bagi mereka dalam masa sulit.

(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)