Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kita sudah berada di bulan Oktober, ini berarti dua bulan lagi kita akan berada di tahun yang baru. Begitu banyak peristiwa dan juga perkembangan yang terjadi selama tahun 2021. Baik perkembangan pandemi yang masih berlangsung hingga kini dan juga peristiwa lainnya yang terjadi di tahun ini. Dalam dunia PR banyak juga yang telah terjadi baik dari trend-trend terkait dengan kejadian yang ada dan juga perubahan diakibatkan dari pandemi yang terjadi.
Tidak begitu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, 2021 kita masih diharuskan untuk berjaga jarak dan juga pembatasan kegiatan yang membuat perubahan dalam kegiatan maupun cara komunikasi dalam PR.
Untuk kegiatan-kegiatan PR yang biasanya bisa dilakukan secara tatap muka, kali ini beralih secara virtual. Tentu ini mendesak para praktisi PR untuk terus mencari ide kreatif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menarik demi berlangsungnya rencana PR yang sudah dibuat.
Perubahan ini juga membuat kita semakin sadar akan pergeseran dari media. Dapat dilihat bahwa masyarakat semakin banyak yang mengakses berita melalui media online ataupun media sosial. Tentu ini membawa dampak kepada media cetak yang sebelumnya menjadi salah satu sumber utama penyedia berita.
Bisa dilihat beberapa media memutuskan untuk berhenti menerbitkan edisi cetak mereka pada tahun lalu seperti, Koran Tempo dan Indopos. Kemudian pada tahun 2021 bulan Februari kemarin, Jawa Pos juga ikut memberhentikan koran cetak untuk edisi nasional mereka. Meskipun berhenti menerbitkan koran cetak mereka, media-media tersebut kemudian beralih fokus ke media online. Meskipun perubahan besar terjadi di media cetak, media lainnya seperti TV dan radio masih tetap digunakan.
Dengan perubahan media yang terjadi di Indonesia ini, para praktisi PR harus segera menyesuaikan perubahan keadaan ini. Hal ini sangatlah penting sehingga kita dapat memaksimalkan penggunaan media dalam menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan ke publik secara efektif.
Bisa dilihat pula dengan perubahan dari media ini, memberikan kekuatan yang cukup besar pada media online dan juga media sosial. Hal ini juga menyadarkan para praktisi PR betapa pentingnya penguasaan SEO untuk membantu kinerja kita dalam menyalurkan pesan dan informasi kepada target audience kita.
Dengan adanya perubahan-perubahan ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para praktisi PR yang kemungkinan akan dibutuhkan pada tahun 2022.
- Analytics
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan juga penggunaan sosial media, praktisi PR semakin dituntut untuk menguasai keahlian analitikal. Ini akan membantu dalam mengukur dan menganalisis berbagai macam data seperti engagement media sosial, ataupun pengaruh dari sebuah kampanye PR pada sebuah bisnis. Kabar baiknya, banyak tools analytic dan juga data yang bisa membantu kinerja kita.
- SEO
Praktisi PR perlu mengetahui cara memanfaatkan SEO sebaik mungkin, supaya pesan yang akan disampaikan bisa mencapai banyak orang dan sesuai dengan target.
- Digital content management
Praktisi PR perlu mempelajari cara membuat, mengelola,serta menganalisis konten digital. Contohnya, kita perlu mengetahui cara menggunakan WordPress untuk meng-update ataupun membuat sebuah website.
(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)