Virus corona atau Covid-19 merupakan pandemi yang sedang terjadi saat ini memiliki pengaruh besar secara global di hampir semua sektor. Indonesia tidak luput terkena imbasnya. Pada 24 Maret 2020, tercatat sebanyak 579 orang di Indonesia positif terkena Covid-19.

Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan ini, instansi Public Relations sebenarnya justru sangat diperlukan untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat luas. Saat yang tepat untuk mengkomunikasikan berita-berita atau hal-hal berdasarkan informasi / fakta yang akurat, transparan, positif, dan akan lebih baik lagi jika kita dapat member motivasi supaya tidak memperburuk keadaan.

Tugas instansi Public Relations (PR) adalah memastikan tidak terjadinya berita yang simpang siur, dan terbentuknya kesalah-pahaman, serta meredam berita-berita negatif termasuk hoax. Ini merupakan beberapa hal yang bisa di terapkan oleh PR selama pandemi Covid-19 ini terjadi.

Work From Home (WFH)

Belakangan ini dengan semakin tingginya jumlah orang yang terkonfirmasi serta banyaknya jumlah masyarakat yang berpotensi terkena infeksi Covid-19 maka muncul istilah Work From Home(WFH). Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan dan himbauan bagi para pelaku usaha untuk membatasi kegiatan di kantor-kantor dan menganjurkan masyarakat untuk mulai menerapkan WFH, bekerja dari rumah. Dengan menjaga tidak terjadinya perkumpulan dan pertemuan di tempat umum, transportasi umum, serta tempat kerja. Hal ini diharapkan dapat memperlambat atau memutus rantai penyebaran penularan Covid-19.

Dampak kerugian dari pandemi Covid-19 ini sudah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai industri ataupun instansi, antara lain dunia pendidikan, dunia hiburan, ritel, termasuk dunia jasa konsultasi seperti Public Relations.

Pada setiap kesempatan, pemerintah tidak pernah bosan menghimbau seluruh masyarakat untuk menerapkan social distancing (jaga jarak 1 sampai 2 meter antar orang) dan Work From Home (kerja dari rumah), menghindari pertemuan fisik, face-to-face (tatap muka), sebagai langkah-langkah menghindari terjadinya penularan Covid-19. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, ada pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan tidak harus dikerjakan ditempat kerja / kantor, tetapi dari tempat yang remote, dalam hal ini dikerjakan dari rumah,kapan saja tanpa perlu bertatap muka secara langsung.

Menunda Kegiatan Campaign dan Launch

Dengan keadaan yang tidak pasti seperti sekarang, fokus utama terarah pada perkembangan Covid-19 di lingkungan kita serta secara global. Hal ini menyebabkan rencana awal perusahaan untuk mengadakan campaign atau product launching maupun activation event terpaksa diundur hingga suasana yang lebih kondusif.

Penundaan acara perusahaan- perusahaan ini berdampak kepada bisnis instansi PR yang tugasnya turut menangani kegiatan campaign atau launch ini, berupa penyelenggaraan konferensi pers atau media briefing, atau media gathering, dan media interview.

Fokus pada Jasa Online

Dunia PR telah berevolusi, beberapa tahun belakangan , instansi PR sudah menginjak ke dunia digital / online. Sehingga dengan keadaan yang tidak kondusif ini bukanlah hal yang baru jika kegiatan PR menitik beratkan pada jasa digital / online. Salah satu tugas instansi PR adalah memperluas informasi-informasi positif melalui portal berita secara online. Salah satu contoh dari online service PR adalah menciptakan publikasi seluas mungkin. Publikasi bisa dengan cara pembuatan konten berita atau artikel dengan pesan inti dan dengan pendistribusian informasi berbentuk press release (siaran pers) ke media yang kita targetkan secara regional maupun nasional.

Membangun Network Social Media

Banyaknya para pengusaha, karyawan atau pekerja yang bekerja dari rumah, social media (media sosial) merupakan media yang memiliki peran penting. Kita dapat mengikuti perkembangan berita dari pemerintah maupun media (selain dari media tradisional/mainstream) dengan mudah. Bukan hanya sebagai sumber untuk mendapatkan berita terkini, media sosial merupakan salah satu platform yang bermanfaat untuk ‘pelarian diri’ dari perkembangan keadaan yang belakangan ini cenderung berisi konten-konten yang negatif. Ini bisa menjadi salah satu alternatif yang baik untuk instansi PR, yaitu mengkomunikasikan pesan- pesan positif dan berdasarkan fakta yang akurat, dengan konten yang relevan dan bermakna serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Konten-konten relevan yang dikembangkan oleh instansi PR diharapkan kreatif dan menarik, untuk memastikan masyarakat berminat untuk membacanya supaya mendapat informasi yang bermakna dan tetap stay-in-the-loop.

(oleh Fitri Frisdianti – referensi dari berbagai sumber)