Seorang praktisi Public Relations (PR) sudah familiar dengan istilah branding. Pekerjaan PR sering sekali bersinggungan dengan branding. Tapi apa sih yang dimaksud dengan Personal Branding? Lalu apa pentingnya Personal Branding untuk kita sendiri di kehidupan saat ini?
Personal branding adalah sebuah upaya yang disengaja untuk menciptakan dan mempengaruhi persepsi publik tentang seseorang dengan memposisikan mereka sebagai otoritas dalam industri, meningkatkan kredibiltas, dan membedakan diri dari pesaing yang lain. Tujuan akhir dari personal branding sendiri adalah memajukan karir, meningkatkan pengaruh, dan memiliki dampak yang lebih besar.
Istilah dari Personal Branding ini berasal dari sebuah artikel dari Tom Peters, seorang penulis dan praktisi bisnis manajemen pada 1997. Kemudian digunakan oleh David McNally dan Karl Speak menulis pada buku nya yang berjudul Your Own Brand. Dalam bukunya mereka menuliskan : “Your brand is a perception or emotion, maintained by somebody other than you, that describes the total experience of having a relationship with you.”
Dari pengertian Personal Branding sendiri ada 3 kata kunci yang perlu di garis bawahi yaitu otoritas, kredibilias, dan membedakan diri. Ketiga poin ini merupakan esensi dari personal branding.
- Otoritas
Pada personal branding kita harus menciptakan persepsi kepada orang lain tentang otoritas dalam industri. Dengan kata lain kita harus menciptakan pengertian tentang keahlian dan kompetensi kita dalam dunia karir, dalam hal ini dunia PR.
- Kredibilitas
Setelah kita menciptakan pengertian tentang keahlihan kita, ini saatnya untuk membangun kredibilitas keahlian kita. Sebagai seorang praktisi PR ini merupakan salah satu pekerjaan yang hampir setiap saat kita lakukan untuk perusahaan atau klien kita. Cara paling mudah untuk menciptakan kredibilitas adalah melalui pihak ketiga untuk mengatakan tentang keahlian dan kompetensi kita.
- Membedakan diri
Gali kemampuan dan kelebihan diri kita sehingga bisa lebih menonjol. Jika sudah menemukan keahlian tersebut, maka fokuskan perhatian kita pada hal tersebut karena ini bisa menjadi aset penting dalam personal branding kita.
Setelah mengetahui ketiga poin yang merupakan esensi dari personal branding, lalu apa pentingnya Personal Branding untuk kita? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya tujuan akhir dari Personal Branding adalah memajukan karir, meningkatkan pengaruh, dan memiliki dampak yang lebih besar.
Salah seorang pakar dari personal branding, Silih Agung Wasesa menyebutkan, kepentingan dari personal branding adalah bukan menjadi terkenal, tetapi dikenal. Hal ini tentu sangat penting dalam mewujudkan tujuan akhir. Karena tidak ada orang yang akan percaya kepada kita, jika kita tidak dikenal.
Setelah kita menciptakan kepercayaan kepada orang lain, maka kita mendapatkan kesempatan untuk mendapat manfaat lain. Manfaat lain yang mungkin kita dapatkan adalah memperluas jaringan. Setelah kita mendapat kepercayaan dari orang-orang tersebut, maka bisa jadi mereka akan memperkenalkan kita kepada orang lain yang akan berdampak pada bertambah luasnya jaringan kita.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membangun personal branding kita? Cara paling mudah adalah memanfaatkan platform sosial media. Anggap saja sosial media kita adalah sebuah website yang merepresentasikan diri kita. Buatlah akun sosial media yang memang bisa mencerminkan bagaimana diri kita.
Jika sudah memiliki akun, pastikan Anda terlihat aktif dalam menggunakannya. Dengan memposting foto yang baru dan mulai buat konten-konten yang menarik. Dengan sosial media kita bisa berbagi berbagai hal berupa konten yang mencerminkan diri kita. Konten-konten ini bisa kita buat lebih personal sehingga terkesan lebih genuine dan original. Buat juga konten-konten yang memberikan manfaat, sehingga orang akan lebih menarik.
Dari konten-konten menarik yang kita buat, pastikan juga untuk menciptakan interaksi sehingga sosial media kita tetap hidup. Dari interaksi ini, orang juga bisa menilai bagaimana pribadi kita tanpa harus bertemu secara langsung.
Selain memanfaatkan platform media sosial, kita juga harus menciptakan jejak digital. Bukan hal yang dapat dipungkiri, di era digital sekarang semakin mudah untuk mencari tahu tentang seseorang. Cukup dengan mengetik nama di search engine, dalam sesaat maka akan keluar segala macam informasi yang ada. Maka dengan keadaan seperti ini kita harus memanfaatkan dengan baik. Mulai dengan menulis di blog atau mulai aktif dalam sebuah komunitas. Selain bisa memperlihatkan kontribusi kita dan menjadi aset kita, ini juga dapat memperluas jaringan sosial kita.
(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)