Saat ini teknologi terus berkembang, ini memiliki pengaruh diberbagai aspek kehidupan. Kita sudah masuk di era digital yang sudah kita rasakan pada kehidupan sehari-hari kita saat ini. Sudah sangat susah untuk kehidupan saat ini memisahkan diri dari kemajuan teknologi. Ini bukanlah hal yang buruk, karena dengan kemajuan teknologi bertujuan untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia saat ini.

Begitu juga dalam dunia Public Relations banyak perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi dengan adanya perkembangan teknologi. Oleh karena itu praktisi PR dituntut untuk terus berkembang dan mengikuti perubahan-perubahan yang ada.

Salah satu perkembangan yang belakangan sudah mulai banyak diperbincangkan adalah perkembangan Metaverse. Metaverse adalah konsep dunia virtual yang akan bergabung dengan dunia realita. Lalu bagaimana perkembangaan era Metaverse ini berpengaruh bagi para praktisi PR?

Memang era Metaverse ini masih belum ‘umum’ dan masih menjadi sebuah konsep yang belum terlalu mudah untuk dipahami. Namun sebagai praktisi PR, kita perlu mempersiapkan diri sehingga dapat menambah kapabilitas, kompetsi serta intelektualisasi profesi.

Di Indonesia sendiri pembicaraan tentang dunia PR dan era Metaverse masih belum terlalu banyak dibahas. Namun kita sebagai praktisi PR harus mulai mempersiapkan diri. Berikut adalah skill dan strategi yang bisa membantu kita sebagai praktisi PR di era Metaverse ini.

  • Virtual Product Placement

Product placement mengacu kepada penempatan sebuah produk atau brand di berbagai media seperti film, acara televisi ataupun games dengan tujuan mempromosikan brand tersebut. Saat ini bukan hanya kita akan dihadapkan dengan era baru yaitu Metaverse, kita sudah berada di era Digital. Saat ini sudah sangat lazim brand-brand yang ada mulai membuat barang ataupun jasa mereka dalam versi digital. Sebagai seorang praktisi PR hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan exposure.

Contohnya pada saat Paris Fashion Week lalu, Balenciaga sebuah brand mewah fashion meluncurkan sebuah episode The Simpsons berdurasi 10 menit. Dalam episode ini karakter-karakter yang ada didalam The Simpsons menggunakan produk mereka. Brand ini berhasil menggunakan produk placement dan juga virtual karakter untuk menceritakan brand mereka secara digital. Dan ini merupakan sebah aset tersendiri untuk brand tersebut.

  • Storytelling

Sudah bukan rahasia lagi jika skill menulis merupakan skill yang sangat dibutuhkan oleh praktisi PR. Bukan sekedar menulis, melainkan keahlian storytelling. Storytelling dalam PR biasanya bisa berwujud Press Release ataupun Pitch untuk membantu mengartikulasikan brand tersebut. Dengan perkembangan dunia virtual, bisa memanfaaatkan keahlian tersebut membuat cerita virtual untuk NFT atau fitur digital lainnya yang sesuai dengan brand untuk komunitas virtual.

  • Virtual Brand Partnership

Saat ini kita ketahui bahwa cara terbaik untuk meningkatkan engagement untuk sebuah brand adalah menggabungkan fisik dan vritual. Sebagai PR pro  kita bisa memberikan saran kepada klien kita untuk mulai membuat produk digital yang nantinya bisa bekerjasama dengan brand lain ataupun langsung dengan konsumen mereka dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman digital. Bagi konsumen ini bisa menjadi sebuah pengalaman yang baru dan menarik untuk dicoba. Sehingga diharapkan ini bisa menjadi sebuah peluang baru untuk brand exposure.

(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)