Image sebuah perusahaan biasanya adalah hal pertama yang terlihat oleh publik. Dengan berjalannya waktu, perkembangan dan juga keadaan yang terus berubah, terkadang kita perlu mengambil langkah mundur dan meninjau kembali pesan yang kita bagikan kepada dunia.

Maka dari itu banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan rebranding. Rebranding ini dilakukan untuk merefresh atau memposisikan kembali sehingga image dari perusahaan tersebut hadir dengan konsep yang baru untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi.

Untuk itu kita perlu berpikir secara stategik dalam melaksanakan re-branding ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui untuk melaksanakan rebranding.

  1. Alasan

Sebelum kita memutuskan untuk melakukan rebranding, kita harus mengetahui alasan kenapa branding yang sebelumnya tidak sesuai dengan audiens kita. Setelah kita mengetahuinya, ini bisa kita gunakan untuk menjadi strategi kita dalam melaksanakan rebranding.

  1. Perencanaan

Pada saat melaksanakan rebranding, kita harus mempersiapkan dengan perencanaan yang mendetail dan matang. Setelah melakukan research, brainstorming, dan perencanaan yang baik, kita harus memikirkan bagaimana kita mengenalkan branding yang baru. Buat identitas branding yang kuat dengan logo, web design, color scheme, dan juga tone yang sesuai. Pastikan identitas yang dibuat sesuai dan kosisten dengan pesan yang ingin kita sampaikan.

  1. Siapkan karyawan dibalik rebranding

Biasanya para karyawan adalah orang yang terakhir mengetahui bahwa perusahaannya melaksanakan kegiatan rebranding. Hal ini bukanlah hal yang baik untuk perusahaan, dan bisa membuat para karyawan merasa bingung, terasing atau bahkan tersisih dari kegiatan rebranding ini.

  1. Buatlah untuk publik (audiens)

Sebuah perusahaan haruslah memiliki reputasi brand yang baik. Reputasi brand sendiri adalah hal pertama yang dilihat oleh publik. Reputasi dari bran itu sendiri merupakan persepsi dari pelanggan kita. Maka dari itu membangun reputasi brand berperan sangat penting. Sebisa mungkin bangunlah dengan sentuhan ‘manusiawi’ dan juga relatable. Ini akan membantu kita sehingga publik akan lebih percaya dengan brand kita.

  1. Bersiaplah untuk skenario terburuk

Seperti yang kita ketahui, orang lebih cenderung tidak suka dengan perubahan. Terutama dengan hal-hal yang mereka sudah sangat familiar dan terbiasa. Kemungkinan pelanggan kita sudah merasa untuk semua. Jadi untuk mencegah hal yang negatif. Sebaiknya libatkan pelanggan kita untuk ikut berpartisipasi dalam rangka membuat perubahan ini.

  1. Buat tampilan yang sesuai dan konsisten untuk seluruh media sosial platform

Pada saat melaksanakan rebranding, manfaatkan seluruh media sosial platform dari brand tersebut . Ini akan membantu kita dalam mengumumkan perubahan ini. Ini akan membuat pesan dari branding bisa tersampaikan dengan baik dan konsisten.

(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)