Jakarta, 6 Februari 2018 – PT Jakarta Land, perusahaan properti ternama di Jakarta meluncurkan pameran seni “‘Legacies: Real and Imagined” pada tanggal 6 Februari 2018 di Lobby Gedung WTC 2, Jakarta, Indonesia pukul 18:00 – 20:00 WIB. Pameran ini resmi dibuka oleh His Excellency Joseph R. Donovan Jr., Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, menampilkan karya lukisan seniman Amerika, Adam de Boer dan karya seniman Indonesia, Jumaldi Alfi. “Legacies: Real and Imagined” dipamerkan kepada publik mulai dari tanggal 6 Februari sampai 9 Maret 2018. Pameran ini diatur dan dikurasikan oleh ISA Art Advisory.
“Communities are to be distinguished, not by their falsity or genuineness, but in the style in which they are imagined” – Benedict Anderson.
Terinspirasi oleh kata-kata Benedict Anderson, pameran ini menampilkan karya dari seniman Adam de Boer dan Jumaldi Alfi. Lahir pada dekade yang sama dan terpisah oleh samudera, menjadikan pengalaman mereka sangat luar biasa berbeda, namun sangat mirip. De Boer lahir dan tumbuh di Kalifornia Selatan dikenal sebagai keturunan Belanda-Indonesia-Amerika. Sementara itu, Alfi yang lahir di Sumatra Barat dengan bangga menceritakan waktu yang telah dihabiskannya di Jawa dan hubungannya dengan Yogyakarta sebagai tempat tinggal keduanya. Setiap karyanya menampilkan sifat identitas, memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana seseorang mempertaruhkan klaim identitas atau menjadi bagian dari komunitas kontemporer (seni) atau tradisi sejarah (seni). Sementara karya terbaru de Boer ada dalam investigasi tradisi kerajinan dan aestetik Indonesia, Alfi telah bertahun-tahun menunjukkan obsesinya terhadap sejarah modernisasi, sifat dari karya seni dan warisan yang ditinggalkan dan diciptakan oleh para seniman. Sekilas penjajaran ini mungkin mengingatkan kembali akan perpecahan antara tradisi dan sejarah timur dan barat, namun seperti yang akan diungkapkan, tidak ada seniman yang puas hanya dengan membaca. Oleh karena itu pameran ini memberikan kesempatan yang unik untuk terlibat dalam pembacaan ulang tentang apa artinya di era “seni global” untuk membayangkan dan mengklaim identitas dan kemudian menjadi warisan, nyata dan dibayangkan (Legacies, Real and Imagined).