Jangan Katakan “No Comment!”
Terlebih saat krisis
Enggan Menjawab
Apakah “no comment” merupakan ungkapan terburuk dalam PR? Ya benar. Dua kata tersebut merupakan kata yang terburuk. Tidak ada bedanya seperti “dinyatakan bersalah sebagaimana yang dituduhkan” – karena begitulah kalimat yang paling sering ditafsirkan.
Ungkapan-ungkapan digunakan untuk merespon pertanyaan wartawan ketika responden tidak ingin menjawabnya. Ungkapan tersebut digunakan untuk menghindar ketika menjawab pertanyaan dari wartawan.
Saat tatap muka dengan pewarta Anda merasa enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan; penampilan Anda memberi kesan seolah Anda ‘bersalah’ dan mencurigakan. Kecurigaan ini diperkuat oleh nada suara dan bahasa tubuh saat Anda mencoba untuk mengabaikan pertanyaan-pertanyaan penting. Semua gerak-gerik Anda terekam dalam sorotan kamera.
Apa yang Anda Sembunyikan?
Wartawan akan membuka topik baru ketika Anda menjawab dengan “no comment”. Mereka akan mencari atasan atau pejabat lain untuk mengajukan pertanyaan berikut:
- Apakah Anda tidak mengetahuinya?
- Apakah Anda enggan membantu?
- Anda takut atau tidak nyaman dengan proses wawancara secara keseluruhan
- Anda mungkin tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi
- Anda mungkin tidak ingin menjadi pusat perhatian
- Anda mungkin tidak ingin mengungkapkan “sesuatu yang salah”
- Anda mungkin memiliki pengalaman buruk dengan media sebelumnya
“No Comment” Biasa Diucapkan oleh Tersangka Kriminal
Tahukah Anda siapa yang biasanya mengatakan “no comment”? Ya benar, tersangka krimninal! Seseorang yang duduk di ruang sidang, bersembunyi dari kebenaran. Contoh: ketua komplotan gangster, dan pemimpin perusahaan yang bermasalah, yang berpegang teguh dengan ungkapan ini sebagai perlindungan mereka dari tuntutan dan hukuman.
Lalu, pertanyaannya sekarang adalah, mengapa orang tak berdosa menolak untuk berbicara? Kecuali dia sedang mencoba untuk melindungi seseorang atau dia menyembunyikan sesuatu. Banyak pertanyaan yang muncul di benak masyarakat ketika ungkapan “no comment” terdengar. Dari kata ‘no’ saja sudah merupakan ungkapan yang negatif. Suatu penolakan. Jadi wajar jika Anda akan membuat orang berfikir negatif terhadap pernyataan Anda.
Kecurigaan ini sangat menonjol ketika ada insiden yang melibatkan seorang public figure, atau krisis seperti kerugian, kecelakaan atau kematian.
Mau Sembunyi Kemana?
Jika ingin ‘selamat’ dan aman, sebaiknya hindari mengakatan “no comment”, pastikan kondisi (baca: emosi) Anda tenang. Berikut 30 pilihan yang dapat mengganti ungkapan “no comment”:
- “Saya tidak memiliki informasi tersebut, namun saya dapat sarankan Anda untuk menghubungi seseorang yang dapat membantu menjawab pertanyaan Anda”
- “Penyelidikan sedang dilakukan saat ini, dan kami tidak bisa komentar sampai semua fakta tersedia” (Perhatikan bahwa “tidak dapat memberi komentar” secara signifikan berbeda dari ‘no comment‘)
- “Situasi ini masih terus berkembang, kami akan mengeluarkan pernyataan sesegera mungkin.”
- “Saya tidak memiliki informasi yang cukup tentang hal ini, jadi saya tidak berhak untuk memberikan komentar apapun.”
- “Saya lebih baik tidak memberikan komentar apapun saat ini, tapi saya akan melakukannya ketika saya punya jawabannya.”
- “Saya tidak berhak untuk memberikan komentar apapun tentang hal ini.”
- “Saya tidak memiliki semua fakta untuk dapat menjawab pertanyaan itu secara akurat. Tetapi saya bisa mengarahkan Anda kepada seseorang yang mungkin dapat membantu.”
- “Apa yang Anda tanyakan tidak ada hubungannya sama sekali dengan organisasi kami. Tapi terima kasih Anda sudah memberi kami untuk menjadi bagian dari pemberitaan Anda. Apakah Anda sudah memikirkan untuk menghubunginya (nama seseorang/organisasi) secara langsung?”
- “Pertanyaan itu menghina saya, dan saya tidak akan menjawabnya.”
- “Saya tidak tahu”
- “Saya tidak memiliki informasi apapun.”
- “Kami tidak berhak membicarakannya.”
- “Saya belum mengatakan apa-apa.”
- “Sudah jelas, tidak ada lagi yang harus dibicarakan.”
- “Saya tidak akan menambahkan apa-apa.”
- “Saya tidak memiliki alasan untuk menambahkannya.”
- “Itu sudah ditanyakan dan sudah dijawab.”
- “Sudah saya katakan saya tidak mempersiapkan informasi apapun.”
- “Jawabannya sama seperti yang sudah dijawab sebelumnya.”
- “Kami tidak tahu.”
- “Saya tidak memiliki jawabannya.”
- “Saya tidak memiliki jawaban untuk itu.”
- “Hal itu sudah ditanya dan dijawab.”
- “Hal itu sudah ditanya dan saya tidak memiliki jawabannya.”
- “Saya tidak memiliki jawaban apapun.”
- “Saya benar-benar tidak memiliki apapun yang layak untuk disampaikan.”
- “Saya hadir disini bukan untuk membahas hal tersebut.”
- “Saya tidak dapat berbicara tentang hal itu.”
- “Tidak.”
- Senyum dan tidak mengatakan apapun.
Masih banyak lagi contoh lainnya, tergantung situasi yang Anda hadapi. Yang perlu diingat adalah:
- Jika ragu, tunjuk orang lain yang dapat membantu
- Jangan menebak
- Jangan berbohong
- Jangan takut untuk mengatakan bahwa Anda tidak tahu
Ratu “No Comment” dari Indonesia
Desy Ratnasari, artis Indonesia dikenal sebagai ‘Miss No Comment’. Dia tidak pernah terbuka mengenai kehidupan pribadinya. Dia merasa perlu untuk melindungi kehidupan pribadinya dari serbuan media. Wartawan entertainment yang selalu haus akan berita sensasional, karena penasaran, mereka mengejar Desy agar ia dapat bercerita kehidupan pribadinya. Terutama tentang pernikahannya, jenjang karier dan cerita lainnya. Ketika berhadapan dengan media, Ia terlihat nyaman mengatakan “no comment”. Dia memberi persepsi keengganannya untuk berbicara, yang diterjemahkan menjadi “merasa bersalah seperti berdosa”.
“No Comment” Berarti Anda Memberi Komentar
Tidak ada yang salah dengan tidak berkomentar – Anda sering tidak berkomentar, mungkin karena masih dalam penyelidikan atau untuk alasan hukum. Namun, ketika Anda mengakatan “no comment” dalam kenyataannya, Anda berkomentar. Ya benar, pengaruhnya sama seperti sebuah komentar. Biasanya, orang-orang yang enggan untuk berkomentar ialah: para pengacara, polisi, pegawai sipil, dan orang orang yang menutup-nutupi kesalahan atau kekurangan atau kerugian yang bisa saja memalukan. Jika Anda mencoba mengatakan “no comment” kepada pelanggan Anda, jangan terkejut kalau mereka akan malah tambah marah.
Maka carilah ungkapan yang lebih pantas untuk mengganti kalimat “no comment” agar tidak membuat kesal pelanggan Anda atau para wartawan.