Menjadi individu yang bergelut di dunia Public Relations (PR), komunikasi merupakan keterampilan (skill) yang harus dimiliki dan dikuasai. Karena komunikasi merupakan dasar yang sangat penting dalam dunia PR. Komunikasi disini bukan hanya komunikasi secara verbal, praktisi PR juga dituntut untuk memiliki skill komunikasi secara tulis. Maka dari itu, kita harus memiliki skill menulis yang baik untuk dapat menjadi praktisi PR yang profesional. Tentu dalam skill menulis banyak yang harus dikuasai, salah satunya skill menulis storytelling. Lalu bagaimana cara meningkatkan skill storytelling tersebut? Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menulis storytelling.

  1. Cari dan bacalah buku-buku mengenai keterampilan menulis

Ini merupakan langkah awal yang bisa diambil untuk mempelajari terlebih dahulu tentang keterampilan menulis. Dalam buku-buku tersebut biasanya terdapat penjelasan dan juga tips untuk menulis berbagai macam jenis tulisan. Ini tentu bisa menjadi sumber referensi untuk menambah skill menulis kita secara general.

  1. Amati para profesional

Dengan kemajuan jaman, informasi dapat dengan mudah untuk di akses. Cara mudah untuk mempertajam keahlian kita dalam menulis storytelling adalah mencarinya memalui internet. Bisa dengan menonton video TED Talk dari mereka yang sudah sangat expert di bidangnya, atau bisa juga mencari podcast-podcast yang bisa kita dengar dari orang-orang yang sudah berpengalaman. Selain itu kita juga bisa belajar dari orang-orang sekitar kita, seperti atasan, senior, ataupun rekan kerja kita. Perhatikan apa yang mereka tekankan, bagaimana mereka bertransisi, dan kesimpulan apa yang mereka ambil. Melalui pengamatan ini, kita akan menemukan bahwa menggabungkan keterampilan mereka dengan yang kita miliki dapat menambah keterampilan kita dalam menulis untuk menjadi lebih baik.

  1. Tempatkan diri Anda pada posisi orang Lain

Jika Anda ingin menunils storytelling yang baik, pastikan Anda dapat menempatkan diri Anda pada posisi orang lain. Ingat Anda ingin menceritakan sesuatu baik itu merek, produk, ataupun seseorang dari segi passion. Sehingga apa yang Anda ceritakan bisa memiliki emosi tersendiri dan dapat dirasakan oleh para pembaca.

  1. Gunakan cerita dalam kehidupan sehari-hari

Seperti keahlian-keahlian lainnya, membuat storytelling bisa diperoleh dari berlatih. Pastikan Anda berlatih dan menerapkannya dalam kehidupan Anda sehari-hari sehingga skill ini semakin baik untuk kedepannya. Anda juga bisa berlatih dengan cara melatih pola pikir Anda dengan cara yang sederhana seperti mencoba gaya bicara Anda dalam mendeskripsikan sesuatu kepada orang-orang disekitar Anda.

  1. Gunakan ‘hati’ dalam bercerita

Tingkatkan kemampuan bercerita Anda dengan berbicara dari hati Anda sambil menggunakan otak Anda untuk mencari fakta. Semakin autentik cerita yang Anda disampaikan, semakin besar peluang Anda untuk memengaruhi audiens dan meninggalkan kesan abadi.

  1. Buat cerita untuk audiens yang berbeda

Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan storytelling adalah dengan menulis untuk audiens yang beragam. Menulis untuk berbagai kelompok usia dengan latar belakang dan minat yang berbeda memungkinkan Anda untuk mengembangkan keterampilan, membawa Anda keluar dari zona nyaman. Ini dapat membantu kita dalam melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas.

  1. Buat strategi konten empati

Untuk menjangkau konsumen modern secara efektif, terutama dengan tantangan yang kita hadapi saat ini, strategi storytelling yang sukses harus melibatkan empati. Meluangkan waktu untuk membuat konten yang menunjukkan pemahaman yang benar tentang pelanggan melalui pesan akan menghasilkan koneksi yang lebih kuat dan kesuksesan yang lebih besar.

  1. Memprovokasi reaksi emosional

Apa pun yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda perlu memicu semacam reaksi emosional. Analisis apa keterkaitan emosional yang dimiliki cerita Anda, buat emosi itu menonjol sehingga pembaca akan lebih tertarik dan dapat mengaitkan cerita Anda dengan emosi yang mereka rasakan.

  1. Jadikan cerita Anda multisensori

Jangan hanya menulis judul yang menarik dan berhenti di situ. Lengkapi cerita Anda dengan infografis, video clip, sound bite, warna, pola, dan hal lain untuk menonjolkan pengalaman penonton. Menambahkan elemen baru ke cerita membuat merek Anda menonjol dan memperkuat identitas merek Anda, dan sains telah menunjukkan bahwa orang mengingat pengalaman multisensor dengan lebih baik.

  1. Kritik tulisan Anda

Banyak penulis sepanjang masa telah membentuk kelompok di mana mereka dapat berbagi tulisan mereka dengan sesama penulis dan mendapatkan umpan balik atas pekerjaan mereka. Kritik ini  sangat berharga untuk meningkatkan keterampilan Anda. Seorang penulis ahli dapat memberi tahu Anda apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam tulisan Anda. Anda mungkin bisa menemukan kelas menulis secara langsung atau kursus online di mana guru mengkritik tugas menulis. Jika Anda tidak dapat menemukan penulis ahli untuk mengkritik tulisan Anda, Anda masih dapat menunjukkan tulisan Anda kepada seseorang yang akan menjadi target audiens Anda dan meminta umpan balik dari mereka tentang pekerjaan Anda. Pastikan Anda meminta umpan balik dari seseorang yang berpengetahuan luas dalam genre yang Anda tulis dan yang akan bersikap baik dengan umpan baliknya.

(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)