MHI_ALINEADO 60 thn

Meliá Hotels International secara tegas terus berkomitmen pada pasar negara berkembang, di mana  sebesar 71 persen berada dalam pipeline hotelnya

Jakarta, 2 Mei 2016 – Meliá Hotels International mengumumkan penandatanganan tiga hotel terbarunya di acara Arab Hotel Investasi Conference (AHIC) yang diselenggarakan di Dubai minggu lalu.

  • Gran Meliá Maldives, Samudera Hindia – menawarkan villa pribadi mewah dan kamar-kamar tamu di salah satu destinasi memancing dan menyelam terbaik di Maladewa
  • Meliá Serengeti Lodge, Tanzania, Afrika – hotel modern berkelanjutan pertama yang dikelola Meliá Hotels International, menawarkan pengalaman hidup ‘terpencil’ dan tempat sempurna untuk menyaksikan migrasi tahunan satu juta rusa kutub biru, singa, macan tutul, dan zebra
  • Meliá Almaty, Kazakhstan, Asia Tengah – hotel pertama yang akan dikelola Meliá Hotels International di Kazakhstan – negara kaya di pusat Eurasia (Negara-negara yang terletak di antara perbatasan Eropa dan Asia) – membawa konsep hotel perkotaan bagi para pelancong bisnis dan kegiatan bisnis lainnya

Gran Meliá Maldives, Maladewa

Resor Gran Meliá Maldives akan berlokasi di Kulhudhuffushi, Thaa, sebuah atol (pulau karang) yang berjarak 40 menit berkendara dari Bandara Internasional Male, dilanjutkan dengan perjalanan singkat menggunakan speedboat atau pesawat amfibi dari bandara domestik di Kaadhedoo. Dijadwalkan akan dibuka pada bulan Oktober 2017, Gran Meliá Maldives akan menambah koleksi baru resor-resor mewah di wilayah ini yang dikelola oleh merek-merek ternama seperti Shangri-La, Park Hyatt, dan Jumeirah, di mana para tamu dapat merasakan pengalaman memancing terbaik di Maladewa.

Berada di wilayah dengan terumbu karang yang masih alami, Gran Meliá memiliki 95 vila pribadi dengan 100 kamar, tiga restoran, bar dan kafetaria, spa, pusat kebugaran dan beberapa pertokoan. Hotel ini juga akan menawarkan private event eksklusif atau makan malam romantis di sebuah pulau kecil yang berada di dekatnya, yang masih menjadi bagian dari Huravee International group. Diketahui bahwa 66 persen wisatawan mengunjungi Maladewa dengan tujuan untuk  berbulan madu atau beristirahat dan menyelam di pantai-pantai yang menakjubkan di Maladewa.

Dalam acara penandatanganan kontrak, Maria Zarraluqui, Direktur Pengembangan Meliá Hotels International, menjelaskan, “Pembukaan hotel Gran Meliá di Maladewa sudah menjadi impian kami sejak lama, namun kami selalu menunggu proyek yang tepat. Hotel ini memenuhi semua harapan kami. Kami yakin bahwa keunikan merek Gran Meliá akan menambah keajaiban di pulau-pulau istimewa ini dan memberikan makna baru dari sebuah konsep kemewahan.”

Maladewa adalah sebuah negara kepulauan dengan 1.192 pulau di dalamnya yang terletak di Samudera Hindia, terbagi menjadi dua bagian dengan 26 atol yang melintang dari utara ke selatan. Kedua deretan atol (dengan luas terbesarnya yaitu 8 kilometer persegi) berada sekitar 700 kilometer dari Sri Lanka dan 400 kilometer dari barat daya India. Keistimewaan dan keindahan yang menakjubkan telah menjadikan Maladewa menjadi salah satu tempat peristirahatan eksklusif bagi dunia pariwisata, terutama wisatawan dari Eropa dan Asia, di mana saat ini menghasilkan lebih dari 25 persen PDB (Produk Domestik Bruto) dan diikuti oleh penangkapan ikan yang menghasilkan 60 persen dari penerimaan devisa.

Meliá Serengeti Lodge, Tanzania

Meliá Serengeti Lodge dijadwalkan buka pada bulan Juni 2017, hotel modern berkelanjutan pertama yang dikelola oleh Meliá Hotels International, berlokasi di atas lereng selatan bukit Nyamuma dengan pemandangan ke lembah Sungai Mbalageti yang tenang. Meliá Serengeti Lodge dapat dicapai dengan berkendara sekitar 45 menit dari Bandara Seronera di Serengeti National Park, Taman Nasional tertua dan paling populer di Tanzania, terletak di perbatasan barat Danau Victoria dan dianggap sebagai Situs Warisan Dunia.

Dibangun 700 meter di bawah puncak bukit, hotel ini menjadi tempat sempurna untuk menyaksikan migrasi tahunan satu juta rusa kutub biru, ribuan singa, macan tutul, dan 250.000 zebra yang melewati lembah setiap tahun dalam pencarian hujan dan padang rumput yang lebih sejuk.

Meliá Serengeti Lodge akan dibangun di atas tiga teras alami yang menurun dari dataran tinggi, pondok penginapan yang akan terletak di teras tengah dan desain arsitektur hotel yang meniru lekukan tanah, menciptakan rantai harmoni dengan tumbuh-tumbuhan dan bebatuan alam yang mencuat dari tanah. Lokasi alam sekitar telah menginspirasi desain hotel yang unik ini, suite hotel akan menawarkan pengalaman Afrika unik dan istimewa di lingkungan yang aman dan mewah.

Meliá Serengeti Lodge akan menyediakan 50 kamar, terdiri dari 25 kamar ‘Meliá Forest’, 23 kamar ‘Meliá Hills’ dan 2 ‘Serengeti Suites’, dengan area publik seperti lounge dan restoran yang menghadap ke teras yang cerah dan mengelilingi infinity pool dan pool bar, area terbuka untuk barbekyu, dengan batu dan dedaunan yang secara strategis didesain dan ditanam untuk memastikan lingkungan yang sejuk dan menarik.

100 persen hotel ramah lingkungan

Meliá Serengeti Lodge akan menjadi hotel pertama dari Meliá Hotels International yang dirancang dengan konsep ‘terpencil’, dengan lokasi terpencil dan tidak adanya layanan di daerah ini, menjadi kesempatan sempurna untuk menciptakan sebuah hotel modern berkelanjutan yang akan hanya bergantung pada bahan bakar fosil untuk pasokan energi darurat.

Kamar-kamar dirancang dengan pendekatan cerdas pada penyekatan dan ventilasi, mengganti AC dengan kipas angin, tidak ada televisi, dan semua bahan bangunan akan ditinjau berdasarkan emisi karbon yang mereka hasilkan misalnya; beton dengan pigmen lokal dan lantai kayu akan diletakkan di atas lantai keramik.

Menciptakan sebuah resor ‘terpencil’ membutuhkan sumber daya seperti panel surya untuk menghasilkan listrik dan aki yang berfungsi menyimpan listrik dan dilengkapi dengan sistem pembangkit biogas yang dialiri sebuah instalasi pengolahan air limbah. Air akan dikumpulkan dari air hujan dan membuat air ini layak diminum dengan menggunakan peralatan dan teknik yang paling modern dan ramah lingkungan.

Gabriel Escarrer, Vice Chairman dan CEO Meliá Hotels International mengatakan, “Meliá Serengeti Lodge adalah sebuah kesempatan untuk menjawab tantangan dalam menawarkan pengalaman Afrika sesungguhnya yang diinginkan para wisatawan, ditambah dengan keamanan dan kenyamanan lingkungan yang paling eksklusif dan aman. Kami juga sangat antusias untuk meluncurkan hotel paling pertama yang 100 persen berkelanjutan melalui penggunaan teknologi dan inovasi terkini.”

Meliá Almaty, Kazakhstan

Meliá Almaty adalah hotel pertama yang akan dikelola oleh Meliá Hotels International di Kazakhstan, sebuah negara kaya yang terletak di jantung Eurasia.

Dikelilingi pegunungan seperti Tien Shan, Altay, atau Ulytau, sebuah surga untuk olahraga musim dingin yang memiliki sumber daya alam yang kaya terutama minyak, gas, dan pertambangan, serta obyek wisata budaya tradisional yang menjelaskan hubungan antara orang-orang Kazakh dan suku nomaden yang dipengaruhi oleh pendudukan Rusia di abad ke-18. Negara ini menerima lima juta pengunjung pada tahun 2013 dan berharap untuk menerima 8 juta pengunjung pada tahun 2024.

Meliá Hotels International akan meluncurkan sebuah hotel yang dikhususkan untuk perjalanan bisnis dan kegiatan konvensi lainnya di Almaty yang merupakan mantan ibukota Kazakhstan hingga tahun 1997 dan kota terbesar di Negara ini, serta bertujuan menjadi bagian dari 30 negara dengan ekonomi teratas di dunia di tahun 2050. Almaty menghasilkan sekitar 20 persen dari Produk Domestik Bruto nasional dan merupakan pusat keuangan utama di Asia Tengah. Kota ini merupakan pusat industri, perdagangan, dan aktivitas bisnis, serta banyak kedutaan penting dan kantor pusat perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kazakhstan.

Meliá Almaty akan dibuka pada tahun 2018 mendatang dengan 250 kamar, termasuk 50 kamar Suite dan Junior Suite di dalamnya. Hotel ini akan menampilkan desain arsitektur mutakhir melalui struktur baja dan kaca, juga akan menyediakan sebuah restoran, bar, lounge, spa dan pusat kebugaran, serta ruang pertemuan.

Berbagai layanan dan fasilitas ini seiring dengan standar tinggi merek Meliá Hotels & Resorts yang diterapkan di hotel-hotel perkotaan, menggabungkan pengalaman urban dan rekreasi atau biasa disebut hotel bleisure (bisnis+rekreasi), dapat dipastikan akan membuat Meliá Almaty menjadi salah satu hotel terkemuka di kota ini dan bersaing dengan jaringan hotel internasional besar lainnya.

Direktur Pengembangan Meliá Hotels International, Maria Zarraluqui mengatakan, “Meliá Almaty adalah hotel pertama yang begitu kami nantikan di Kazakhstan. Kami merasa Meliá Hotels & Resorts adalah produk dan merek yang tepat untuk kota ini dan akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan yang kuat dari kota ini.”

Gambaran umum Meliá Hotels International

Direktur Pengembangan Meliá Hotels International, Maria Zarraluqui, bersama dengan tim pengembangan hotel Meliá Hotels International kembali menghadiri Hotel Investment Conference di Timur Tengah dan memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan para pemilik hotel-hotel baru yaitu Huravee Internasional dari Maladewa, ASICO dari Kazakhstan, dan Albwardy Investments – mitra yang telah bekerja sama dengan Meliá Hotels International sebelumnya di Dubai – sebelum mengumumkan seluruh perjanjian penandatangan ini.

Meliá Hotels International saat ini mengoperasikan dua hotel di Dubai dan Qatar, serta 10 hotel lainnya yang sudah berada di dalam pipeline di wilayah Timur Tengah, di mana seluruh hotel direncanakan dibuka pada rentang tahun 2017-2020. Semua properti yang akan dikekola oleh Meliá Hotels International berada di bawah merek ME by Meliá, Innside by Meliá, dan Gran Meliá. Negara-negara Uni Emirat Arab dan negara-negara yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council menjadi hub yang semakin strategis bagi negara-negara timur dan barat untuk melakukan bisnis. Dengan Bandara Internasional Dubai tercatat sebagai bandara tersibuk di dunia tahun lalu, memperkuat upaya Meliá Hotels International untuk menghubungkan strategi di Eropa dan Amerika dengan negara-negara di Asia Pasifik.

###