Kinerja Perusahaan:

  • Laba bersih meningkat 38 persen dan total pendapatan sebesar 8 persen
  • RevPAR global meningkat 10,7 persen, 80 persennya disebabkan karena kenaikan harga
  • Wilayah Mediterania memimpin pertumbuhan, dengan kinerja yang sangat baik dari Kepulauan Canary, diikuti oleh kota-kota di Spanyol, Italia dan Jerman
  • Laba operasional sebelum penyewaan meningkat menjadi 9 persen

Hasil Finansial:

  • Hasil finansial meningkat 28 persen karena turunnya suku bunga rata-rata dan rendahnya utang bruto
  • Utang bersih meningkat 1,6 persen meskipun angka di bulan Maret belum mencerminkan dampak amortisasi awal obligasi konversi
  • Beban keuangan berkurang 19,45 persen

Ekspansi dan pembukaan hotel baru:

  • Meliá Hotels International menandatangani 7 hotel baru di kuartal pertama dan menargetkan penandatanganan sebanyak 20 hingga 25 kontrak baru untuk satu tahun penuh (satu penandatanganan setiap dua minggu)
  • Pada kuartal pertama, Meliá Hotels International telah membuka hotel-hotel penting seperti Innside New York Nomad, Sol Costa Atlantis, dan Meliá Braco Village di Jamaika
  • Perusahaan sedang mempersiapkan pembukaan sekitar 20 hotel baru dalam tahun 2016 ini

Kemajuan dalam digitalisasi:

  • Meliá.com meningkatkan penjualan 40 persen di kuartal ini, angka yang jauh lebih tinggi dalam sejarah grup hotel ini, sebelumnya peningkatan per tahun sebesar 25 persen
  • Strategi digital yang sukses untuk resor-resor di wilayah Mediterania, di mana Meliá.com telah tumbuh 80 persen
  • Strategi merek, mempromosikan personalisasi dari proposisi nilai pelanggan juga mendorong pemesanan melalui saluran online

grafik1

Jakarta, 9 Mei 2016 – Meliá Hotels International memperoleh laba bersih sebesar 22,3 juta Euro pada kuartal pertama tahun 2016, meningkat 38 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015. Pendapatan meningkat sebesar 8 persen menjadi 398,9 juta Euro dan Ebitda meningkat 5 persen, setara dengan 9 persen sebelum biaya sewa, mengingat bahwa pada kuartal pertama mengalami lompatan besar dalam biaya sewa karena hotel baru seperti Meliá Paris la Defense, Innside Manchester, dan Innside New York, yang masih belum dikonsolidasikan dalam hal profitabilitas.

Meliá Hotels International menekankan secara khusus RevPAR global yang meningkat lebih dari 10,7 persen. Hotel-hotel di wilayah Spanyol pada umumnya meningkatkan RevPAR sebesar 21 persen, sedangkan resor-resor di wilayah Mediterania mengalami peningkatan sebesar 46 persen.

grafik2
Beberapa alasan atas kinerja positif di kuartal pertama ini yang umumnya menghasilkan cash flow yang lebih rendah, perusahaan menyoroti:

  • Peningkatan permintaan domestik di Spanyol dari segmen keluarga, pelancong bisnis dan tujuan MICE (Meetings, Incentives, Conventions & Exhibitions)
  • Pembaruan produk dan strategi reposisi Meliá Hotels International serta keahlian dalam mengelola hotel ‘bleisure’ (perpaduan pengalaman untuk pelancong business dan leisure)
  • Komitmen perusahaan yang sukses untuk produk premium di kota-kota dan resor-resor seperti Gran Meliá Palacio de Isora atau Gran Meliá Colon
  • Situasi sosial dan politik yang tidak menguntungkan untuk destinasi alternatif seperti Afrika Utara, namun telah terjadi dampak positif untuk demand bagi Kepulauan Canary

Untuk tahun 2016, perusahaan mempertahankan estimasi kenaikan satu digit yang tinggi pada RevPAR, berdasarkan pada kinerja yang sangat baik yang diharapkan dari resor-resor di wilayah Mediterania, termasuk Kepulauan Canary, dan pada hotel-hotel ‘bleisure’ yang sedang ‘booming’. Perusahaan juga mengharapkan perkembangan positif pada permintaan domestik di Spanyol dan perkembangan umumnya yang menguntungkan di kota-kota di Eropa, meskipun akan ada beberapa tantangan.

Hasil di wilayah Asia

Dengan setiap hotel di kawasan Asia Pasifik yang dioperasikan di bawah perjanjian manajemen, hotel-hotel yang dikelola Meliá Hotels International di kawasan ini meningkatkan RevPAR sebesar 9,1 persen, disebabkan oleh penambahan hotel-hotel baru serta dipengaruhi oleh perubahan nilai kurs. Salah satu kekuatan yang paling signifikan berkaitan dengan kinerja masa depan adalah kenyataan bahwa belakangan ini sebagian besar portofolio hotel telah direnovasi.

Gabriel Escarrer, Vice Chairman dan CEO Meliá Hotels International mengatakan “Bagi Meliá Hotels International, Asia Pasifik menggambarkan masa depan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, sebuah wilayah di mana kami menegaskan keunggulan kompetitif dan kemampuan manajemen kami, dan terus memperluas diversifikasi dan peningkatan laba hotel-hotel kami.”

Indonesia, tujuan wisata terkemuka di Asia dengan jumlah kamar hotel tertinggi di wilayah Asia Pasifik, mengalami dampak negatif dari kejadian pengeboman di Jakarta pada bulan Januari lalu, namun dapat kembali pulih dengan cepat. Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar utama bagi Meliá Hotels International, di mana perusahaan telah mengoperasikan 4 hotel dan 11 hotel sudah dalam perjanjian kerjasama serta dalam proses pembukaan.

Tiongkok memiliki potensi besar, baik untuk menjadi pasar pemasok utama di dunia bagi hotel-hotel yang dikelola Meliá Hotels International di wilayah lain, dan juga bagi resor-resor di wilayah Asia Pasifik itu sendiri, di negara-negara seperti Vietnam atau Indonesia. Pada tahun 2016 ini, Meliá Hotels International meluncurkan program ‘PengYou’ untuk menyesuaikan dan menyambut tamu-tamu dari Tiongkok, sementara Meliá Jinan dan Gran Meliá Xian terus memperkuat posisi pasar mereka.

Permintaan di Malaysia telah pulih setelah kasus kecelakaan pesawat pada tahun 2014 lalu, dan Meliá Hotels International terus berhasil mengelola Meliá Kuala Lumpur. Di Vietnam, Meliá Hotels International sudah mengelola satu city hotel, Meliá Hanoi, dan hotel yang terletak di pantai yang seperti surga, yaitu Meliá Danang, serta sedang mempersiapkan pembukaan Sol Beach House Phu Quoc pada musim panas ini.

Meliá Hotels International baru-baru juga memulai debutnya di Thailand melalui penandatanganan perjanjian strategis dengan TCC Land Asset World, dan sudah mengoperasikan The Imperial Boat House Beach Hotel dan mempersiapkan membuka dua hotel lagi dalam tiga tahun ke depan.

Meliá Hotels International kini memiliki 32 hotel di wilayah Asia Pasifik dengan hampir 8.100 kamar baik yang sudah beroperasi atau dalam perjanjian kerjasma, dan mengharapkan pertumbuhan sebanyak 10 hotel per tahun. Untuk selanjutnya pada tahun 2016 ini, perusahaan akan membuka tujuh hotel baru: tiga di Indonesia, dua di Tiongkok, satu di Vietnam, dan satu di Myanmar.

footer