Dalam dunia humas atau Public Relations (PR), Ivy Ledbetter Lee bukanlah nama yang asing di dengar. Beliau dikenal sebagai Bapak Public Relations sedunia, yang merupakan praktisi awal dan bahkan pencetus dalam pendekatan melalui PR.
Ivy Lee merupakan anak dari seorang pendeta yang bernama James Widerman Lee dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Lee kemudian menempuh dan menyelesaikan pendidikannya di Princeton University. Pada saat ia berkuliah di Princeton, ia mengembangkan keterampilan dalam menulis dengan bergabung dalam pembuatan koran kampus. Keahliannya dalam menulis ini kemudian membantu ia untuk menjadi seorang jurnalis bisnis untuk koran harian New York Journal.
Pada tahun 1903, ia mulai terjun ke dunia hubungan masyarakat (humas) yang masih baru pada saat itu. Hal ini banyak dilakukan oleh jurnalis-jurnalis yang ada pada masa itu karena kekecewaan mereka dengan rendahnya gaji serta panjangnya jam kerja yang harus ditempuh oleh seorang jurnalis. Meskipun ia mulai menggeluti dunia humas, namun ia tidak sepenuhnya meninggalkan jurnalisme.
Ivy Lee bersama dengan rekannya, George Parker mendirikan perusahaan PR bernama Parker & Lee. Ini merupakan salah satu perusahaan Public Relations pertama yang didirikan di Amerika. Dengan ini ia berhasil menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh dalam dunia PR pada masa itu. Mereka juga menciptakan Declarations of Principle untuk menunjukkan komitmen dalam integritas jurnalistik. Deklarasi ini merupakan kontribusi yang diberikan oleh Lee, yang bertahan lama dalam profesinya sebagai praktisi PR.
Declarations of Principle ini, dikeluarkan pada tahun 1906. Pada saat itu Amerika sedang mengalami pemogokan buruh batu bara, sehingga Lee dan rekannya mencetuskan bagaimana mereka harus menanggapi pemogokan tersebut. Deklarasi ini berisikan tentang prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan data dan fakta. Prinsip ini dikeluarkan dengan tujuan untuk menangkal, atau setidaknya menenangkan, permusuhan yang meningkat yang ditunjukkan oleh beberapa editor surat kabar dan wartawan kepada praktisi humas lainnya yang mengeluarkan siaran pers, memasang iklan dimaksudkan agar terlihat seperti berita, dan melakukan upaya lain untuk memanipulasi liputan berita.
Komitmennya pada deklarasi ini membantunya dalam penyelesaian masalah yang terjadi di Pennsylvania Railroad. Perusahaan Kereta Api berusaha menutupi berita kecelakaan yang terjadi bersamaan dengan demo yang terjadi pada masa itu. Lee meyakinkan para eksekutif dari Pennsylvania Railroad untuk menggunakan pendekatan baru. Pendekatan baru ini diantaranya, mengundang wartawan dan fotografer untuk datang ke lokasi kecelakaan dan bahkan menyediakan kereta khusus untuk membawa mereka ke sana. Dia kemudian mengadakan briefing di tempat, membagikan lembar fakta, dan membuat para ahli dan eksekutif perkeretaapian tersedia untuk wawancara. Dengan pendekatan ini mereka berhasil mendapatkan pujian dan diterima dengan baik oleh media berita, masyarakat umum, dan pejabat pemerintah. Pendekatan ini merupakan hal yang baru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Berikut merupakan isi dari Declarations of Principle yang dikirimkan keseluruh editor kota.
”Ini bukan biro pers rahasia. Seluruh pekerjaan kami dilakukan dalam suasana keterbukaan. Tujuan kami memasok berita. Ini bukan agen periklanan; jika anda pikir jenis tulisan ini harus secara tepat masuk ke kantor anda, jangan gunakan tulisan itu. Tulisan kami akurat. Rincian lebih lanjut atas pokok bahasan apa saja yang dibahas akan disediakan dengan segera, dan editor siapa saja akan dibantu dengan sangat gembira, guna memverifikasi secara langsung pernyataan fakta apa saja … Ringkas kata, secara sopan dan terbuka, atas nama permasalahan dunia bisnis dan lembaga publik, rencana kami adalah memasok ke pers dan publik Amerika Serikat informasi yang cepat dan akurat mengenai pokok masalah yang dianggap bernilai dan menarik perhatian publik untuk mengetahuinya.”
Selain itu Lee juga berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan departemen publisitas dan melatih penasihat publisitas di banyak lembaga. Selama 31 tahun ia berkontribusi dalam dunia PR, ia mengubah lingkup atas bidang yang dikerjakannnya dari “keagenan murni” “pemikir yang dipercaya untuk diajak bekerja sama oleh dunia bisnis.”
(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)