Seperti yang kita ketahui, roda ekonnomi bergerak secara dinamis. Dengan adanya pergerakan ini , industri di berbagai bidang pun semakin beragam.Semakin banyak dan semakin ketat pula persaingan antar perusahaan baik dalam skala besar, menengah, dan juga kecil. Apa lagi dengan adanya pandemi yang beberapa waktu lalu sempat melumpuhkan sebagian besar pergerakan ekonomi. Hal ini juga banyak berdampak pada industri dan juga perusahaan-perusahaan yang ada. Maka bisa dikatakan keadaan ini merupakan keadaan yang cukup sulit. Ini mengharuskan para pelaku usaha untuk lebih kreatif demi barsaing kuat dengan para kompetitor mereka.
Hal ini juga berlaku untuk sebuah perusahaan jaringan restoran cepat saji multinasional berasal dari Amerika, Burger King. Jika dilihat dari riwayatnya, mereka sangat memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi langsung dengan pelanggannya. Bisa dilihat bahwa hubungan yang mereka bangun dengan para pelanggan dan juga followernya yang bisa dikatakan cukup ‘personal’. Terutama untuk akun twitter @BurgerKing, banyak cuitan-cuitan yang mereka post menarik perhatian banyak orang. Ini merupakan strategi yang mereka gunakan untuk ‘creating buzz’ yang dianggap tidak konvensional.
Pada saat awal pandemi melanda, banyak industri yang menjadi korban akibat lumpuhnya pergerakan ekonomi secara global. Banyak yang mengalami keterpurukan akibat situasi ini. Namun Burger King melihat kesempatan dalam keadaan sulit ini, mereka membuat public stunt yang sangat menarik dan berhasil membuat orang terkejut dengan postingan mereka pada akun media sosial mereka. Berawal dari akun twitter @BurgerKing UK, kemudian tersebar ke akun Burger King di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pada postingan tersebut berbentuk seperti surat terbuka yang resmi dikeluarkan oleh Burger King. Pada surat tersebut menyatakan bahwa pihak Burger King tidak pernah menyangka untuk meminta para pelanggannya untuk membeli makanan dari restoran lain yang merupakan kompetitor mereka dalam rangka bentuk dukungan akan restoran-restoran yang terkena dampak dari pandemi ini.
Tentu postingan ini menggemparkan untuk para pengguna sosial media khususnya para pecinta restoran fast food ini. Bisa dilihat dari respons yang diberikan oleh para netizen. Untuk akun Burger King Indonesia, banyak yang mendukung atas postingan tersebut dengan memberikan semangat untuk yang lainnya seperti dari akun instagram @geminianstories menyatakan “It really breaks my heart. I love you guys! Semoga keadaan segera membaik dan karyawan kembali sejahtera ya”
Ada juga yang masih terheran-heran dengan keputusan Burger King meminta pelanggannya untuk membeli dari restoran lain. Dengan kata lain, seperti mereka ‘membuang’ kesempatan dalam keadaan yang sulit. Seperti yang dikatakan oleh @wurianpurwoko’@burgerking.id are you guys really asking us about this? Really we can hardly believe it, but rest assured that all problems will end soon. And thousand of employees returned to prosperity.”
Diluar dari tanggapan netizen perihal postingan tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kejadian ini. Yang pertama dari postingan tersebut, bisa dibilang ini merupakan public strunt yang berhasil. Postingan tersebut berhasil menarik perhatian dari para pelanggan Burger King maupun orang-orang yang bukanlah penggemar fast food namun pengguna media sosial. Ini bisa meningkatkan nama dari Burger King terutama pada media sosial.
Selain itu pada postingan ini, Burger King berusaha untuk menunjukkan rasa simpati sekaligus empati terhadap keterpurukan yang sedang dialami oleh berbagai industri. Selain itu mereka juga menunjukkan kepedulian pada karyawan yang bekerja di industri yang terdampak secara langsung akibat dari pandemi ini.
Pada kasus in juga Burger King telah membuktikan bahwa mereka berhasil menciptakan ide kreatif yang dieksekusi dengan baik, dan waktu yang tepat. Ini juga merupakan strategi yang cukup menjadi penyegaran dalam dunia marketing dan juga promosi terutama pada masa sulit seperti sekarang.
(oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)