Generasi Millennial adalah mereka yang kelahirannya antara tahun 1982 – 1994 (ada sumber yang menyebut hingga sebelum tahun 2000). Mereka juga adalah orang-orang di usia produktif sekaligus konsumen yang mendominasi pasar saat ini.
Kelompok Millennial telah mendapatkan perhatian tinggi dalam dunia kerja. Hal yang masuk di akal, karena mereka semakin mengambil peran kepemimpinan dalam organisasi. Menurut hasil dari berbagai survei mereka adalah orang-orang yang: percaya diri, self-expressive, dinamis, super-connected, dan terbuka untuk perubahan.
Jika komunikasi yang berjalan para generasi Millennial sangat lancar, bukan berarti komunikasi itu selalu terjadi melalui tatap muka, tapi justru sebaliknya, banyak dari kalangan Millennial lebih senang melakukan kegiatan komunikasinya melalui text messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Twitter, Facebook, Path hingga Line.
Akun media sosial juga dapat dijadikan tempat untuk berekspresi dan aktualisasi, karena apa yang ditulis tentang dirinya di media sosial dapat dibaca semua orang. Jadi, hampir semua generasi Millennial dipastikan memiliki akun media sosial sebagai tempat berkomunikasi terutama antar teman dan berekspresi lebih untuk audiens yang luas.
Generasi Millennial lebih memilih ponsel dibanding PC atau TV. Sebab generasi ini lahir di era kecanggihan teknologi, dan internet yang sangat mempermudah mobilitas seseorang, berperan besar dalam keberlangsungan hidup mereka. TV bukanlah sarana prioritas bagi generasi Millennial untuk mendapatkan informasi atau melihat iklan. Bagi generasi Millennial, iklan pada televisi lebih sering dihindari. Mereka lebih suka mendapat informasi dari ponselnya, sebagai pemakai berat search engine Google, turut serta dalam perbincangan di forum-forum, dan yang lebih penting lagi adalah generasi ini selalu melakukan up-to-date status (profile) serta menginformasikan dimana keberadaannya saat itu.
Jika dihadapkan pada sebuah pilihan, mayoritas kaum Millennial lebih memilih ponsel dibandingkan TV. Mereka akan lebih memilih untuk tidak memiliki akses ke televisi, dibandingkan akses ke ponsel. Bahkan, ketika mereka sedang menonton TV pun, mereka tetap merasa perlu untuk terkoneksi secara online dengan menggunakan ponsel mereka entah itu untuk mengisi waktu selama iklan tayang, atau untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka di media sosial. Secara umum, keseharian mereka tak bisa lepas dari ponsel, dan keberadaan teknologi digital telah begitu merasuk dalam aktivitas mereka sepanjang hari.
Pastikan hal-hal berikut ini untuk diperhatikan dalam gaya berkomunikasi dengan generasi Millennial:
- Komunikasi secara singkat, padat dan jelas
Generasi Millennial memiliki kelebihan dalam mengungkapkan kata yang bermakna kurang lebih dalam 140 kata. Semakin ringkas pesan yang Anda sampaikan, semakin besar kemungkinan mereka ingin menjalin hubungan dengan Anda, mereka akan menghargai apa yang Anda katakan.
- Berikan penjelasan secara detil
Meskipun Anda menjelaskan dengan ringkas, bukan berarti Anda tidak memberikan informasi penting. Kebanyakan dari generasi Millennial lebih memilih untuk menerima suatu rencana atau petunjuk secara detil sebelum terjun menjadi sebuah proyek. Saat ini segala sesuatu yang mereka perlu tahu ialah agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, janganlah berbicara terlalu bertele-tele.
- Pilih media yang sedang popular untuk berkomunikasi
Pertemuan tatap muka dan panggilan meeting atau konferensi tidak efektif dengan para kalangan Millennial. Menjangkau generasi muda yang tepat adalah melalui platform-platform yang memang sudah mereka sukai, sebagai contoh bisa melalui Skype, WhatsApp antara lain.
- Memahami siklus komunikasi 24/7
Jadwal luar jam kantor sudah lumrah dalam dunia bisnis, dan generasi Millennial siap bekerja walaupun sudah meninggalkan kantor. Mengatur beberapa hal agar berjalan sebagaimana mestinya diluar jam kantor.
- Komunikasikan mengenai jenjang karir
Menurut survei 61 persen dari usia 25-34 tahun percaya bahwa mereka harus dipromosikan dalam waktu 2-3 tahun jika mereka melakukan pekerjaan yang baik. Komunikasikan bagaimana penilaian kinerja mereka dengan sering dan pastikan pekerja muda Anda memahami jalur karir mereka dalam organisasi Anda.
- Hindari merendahkan atau membuat lelucon tentang usia
Generasi Millennial ingin dan berharap dihanggap serius dalam bekerja. Sebaiknya hormati mereka, maka mereka akan menghormati Anda. Lupakan kalimat seperti “ini yang saya kerjakan ketika Anda baru lahir”, lelucon, yang melelahkan dan menjengkelkan bagi siapa pun.
- Menunjukkan keadilan
Millennial mendukung kesetaraan semua jenis. Dengan demikian, pemimpin dan rekan kerja sebaiknya berperilaku dengan cara yang tidak pernah dapat dianggap sebagai merugikan atau condong ke atau terhadap siapapun atau kelompok orang. Ini bukan masalah politik, namun ini merupakan perhatian yang tulus untuk hak yang sama.
- Berkomitmen membantu yang tidak mampu
Unsur ‘sharing’, atau berbagi, contohnya menjadi sukarelawan merupaka hal yang sangat cukup penting bagi generasi Millennial. Disarankan Anda mengkomunikasikan bahwa perusahaan Anda secara berskala, turut serta dalam berkontribusi dalam kebaikan masyarakat.
- Memelihara semangat kerja
Ada hal yang perlu diperhatikan, generasi ini ingin merasa seolah-olah hidup mereka dan apa yang mereka kerjakan berarti. Gunakan istilah-istilah menarik dalam mengkomunikasikan misi perusahaan Anda, dan berikan mereka suatu peran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut hal ini akan memberi mereka lebih bersemangat.
(dari berbagai sumber antara lain www.inc.com dan hitsss.com)
(sumber gambar)