Jakarta, 25 Juli 2017 – Pameran dan Konperensi Gas Indonesia Summit and Exhibition (GIS) 2017 telah berakhir 14 Juli lalu, setelah berlangsung selama tiga hari melalui diskusi yang mendalam dan pembentukan jaringan secara intensif. GIS 2017 berlangsung 12 – 14 Juli 2017 di Jakarta Convention Center. Acara ini telah menarik perhatian lebih dari 2.638 pelaku industri energi dari 27 negara, khususnya yang bergerak di bidang gas dan LNG. Gas Indonesia Summit and Exhibition (GIS) 2017 diselenggarakan oleh dmg :: events dan secara resmi didukung oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Ditjen Migas Kemen ESDM) dan juga SKK Migas.

“Industri energi Indonesia selalu menjadi andalan perekonomian Indonesia, yang menarik minat investor dalam maupun luar negeri. Kami sangat bahagia dengan dukungan Ditjen Migas, Kementerian ESDM, SKK Migas dan perusahaan-perusahaan internasional terhadap kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, Kami dapat menawarkan platform menyeluruh yang memberikan perspektif multidimensional terhadap keseluruhan rantai nilai gas dan LNG dalam konteks Indonesia kepada para peserta maupun pengunjung,” ucap Gerard Leeuwenburgh, Vice President – Asia, dmg :: events Asia Pacific. Dia menambahkan, “Jumlah pengunjung mencapai dua kali lipat dibandingkan edisi tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa kami berada di jalan yang benar.”

Pandangan Positif dan Dinamis terhadap Industri Gas dan LNG Indonesia

Platform GIS berdasarkan tema “Memajukan Industri Gas dan LNG Indonesia” menyediakan kesempatan langka bagi pelaku utama industri gas untuk mengumpulkan kemampuan, pertukaran pendapat, serta informasi mengenai pandangan dan wawasan terkini mengenai pasar gas dan LNG di kawasan ini. Konferensi membahas masalah-masalah perkembangan regulasi dan kebijakan gas regional, program pembangkit listrik 35.000 MW oleh PLN, peta investasi dan peluang baru untuk infrastruktur gas dan LNG dari skala besar hingga menengah kecil, peran gas dalam percampuran energi di masa depan, serta teknologi terbaru di bidang onshore dan offshore yang dapat mengurangi biaya pembangunan dan distribusi.

Julian Thomas, VP, Corporate, AG&P mengatakan, “Kami beranggapan bahwa Gas Indonesia Summit and Exhibition sangat relevan untuk kegiatan bisnis kami yang secara spesifik terfokus pada pengembangan solusi yang end-to-end dan inovatif terhadap penyaluran gas dan LNG hingga jarak terakhir kepada konsumen gas dan LNG di seluruh Indonesia. Kami melihat kegiatan ini sebagai platform yang bagus untuk menjalin hubungan penting dengan konsumen potensial dan mitra dari seluruh penjuru wilayah.”

Jalan Membentang Industri Gas dan LNG Indonesia

Dengan target petumbuhan ekonomi yang maksimal, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, pada upacara pembukaan mengatakan bahwa permintaan gas dalam negeri akan terus meningkat dan pada tahun 2035 permintaan domestik itu akan dipenuhi seluruhnya dari dalam negeri. Wiratmaja juga menjelaskan bahwa dengan tantangan dan peluang yang besar di industri gas dan LNG Indonesia, dia mendorong perusahaan lokal maupun internasional untuk mengidentifikasi apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan pengunaan energi untuk membuat Indonesia “lebih terang” dan dapat menyediakan listrik untuk pertumbuhan ekonomi tersebut. Dia juga menekankan keinginan untuk membangun lebih banyak pembangunan infrastruktur vital untuk mendukung pertumbuhan permintaan yang dapat memfasilitasi distribusi LNG ke seluruh penjuru negeri secara efisien.

Pemerintah Indonesia juga ingin meningkatkan prioritas membangun infastruktur di kawasan timur Indonesia dengan mendirikan jalur pipa virtual untuk menyalurkan gas dari dan ke wilayah terpencil. Untuk membangun infrastruktur ini, pemerintah memerlukan setidaknya USD48 miliar yang diharapkan datang dari para investor dari seluruh dunia.

Melancarkan Jalan Bagi Lanskap Gas dan LNG Indonesia yang Bergairah
“Gas Indonesia Summit and Exhibition memberikan peluang pada kami untuk memperkuat hubungan dengan para konsumen yang sudah ada dengan menunjukkan kegiatan operasi kami di Indonesia. Ini merupakan wadah yang besar untuk membuat mereka mengetahui inovasi terbaru kami dan menemukan langsung apa yang mereka perlukan dari penawaran kami. Kami selalu senang berjumpa dengan konsumen kami baik yang lama maupun baru,” kata Fuad Hasyim, President Director, PT. KBR Indonesia.
“Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Cheniere dan industri LNG. Gas Indonesia Summit and Exhibition adalah forum terbaik yang menyatukan para pemangku kepentingan (stakeholders), baik pemerintah maupun swasta, dari berbagai segmen rantai nilai gas alam fdan LNG. Pertukaran ide dan kemampuan membangun jaringan yang lebih luas dengan para mitra yang fokus pada Indonesia membuat konferensi ini menjadi menarik,” ucap Doug Wharton, Director Origination, Cheniere
Marketing Pte. Ltd.
Gas Indonesia Summit and Exhibition (GIS) 2017 secara pasti telah menjadi tonggak sejarah dan memperoleh berbagai masukan positif yang sangat menggembirakan. Sebagai penyelenggara, dmg :: events berharap dapat membawa industri LNG dan gas Indonesia menuju keadaan yang lebih baik dimasa depan.

Penyelenggaraan Gas Indonesia Summit and Exhibition berikutnya akan dilaksanakan pada 2018. Untukketerangan lebih lanjut, silakan kunjungi www.gasindosummit.com.