TikTok adalah jejaring sosial yang terdiri dari video rekaman berdurasi 15 dan 60 detik, platform ini menjadi daya tarik massal pengguna GenZ dan paling dikenal sebagai rumah bagi tren tarian viral, tantangan, dan video sinkronisasi bibir. Berdasarkan laporan aplikasi mobile Sensor Tower, saat ini TikTok menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia, per Juli 2020 TikTok telah mengantongi lebih dari 65,2 juta unduhan, yang setara dengan 21,4 persen peningkatan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Melihat tren tersebut, tak heran jika saat ini perusahaan mulai melihat potensi platform ini sebagai sarana mempromosikan produk atau jasa mereka. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika perusahaan Anda berencana menggunakan aplikasi TikTok. Mengingat 41% pengguna TikTok adalah remaja dengan kategori umum 16 sampai 24 tahun, perusahaan perlu lebih cermat dalam perencanaan strategi, pendekatan, dan pemilihan influencer.
Dalam memasarkan brand Anda di aplikasi ini, tiga cara utama yang dapat diterapkan adalah membuat akun sendiri dan mengupload video yang relevan melalui akun brand Anda, bekerjasama dengan influencer, untuk menyebarkan konten ke audiens yang lebih luas dan brand Anda dapat membayar untuk beriklan di TikTok. Lantas fitur-fitur apa saja yang ditawarkan TikTok untuk menunjang aktivitas bisnis Anda, berikut ulasannya:
- TopView
TopView merupakan fitur unggulan yang ditawarkan oleh TikTok untuk memasarkan bisnis Anda berupa iklan video yang berdurasi hingga 60 detik, yang ditampilkan secara full screen dan diputar secara otomatis. Fitur ini memungkinkan untuk dilihat oleh lebih banyak orang, karena akan muncul ketika pengguna membuka aplikasi. Beriklan menggunakan TopView juga dapat dilengkapi dengan hyperlink yang akan mengarahkan penonton ke halaman yang dituju.
- In-Feed Ads
Ciri khas dari in-feed ads TikTok adalah mengintegrasikan konten video berdurasi sampai dengan 60 detik dengan tulisan atau label sponsored dan muncul pada“for you”feeds di TikTok. In-feed ads merupakan autoplay full screen video yang akan muncul secara otomatis. Para pengguna yang telah menonton in-feed ads juga dapat memberikan like, comment, maupun mengikuti akun bisnis/brand Anda. Bahkan audiens juga dapat membuat video dengan background musik yang sama.
- Branded Hashtag Challenge
Hashtag challenge bisa menjadi trik yang ampuh untuk menstimulasi engagement konsumen terhadap brand Anda. Dengan cara yang mudah dan menyenangkan, Anda dapat mengajak konsumen untuk mengikuti challenge yang Anda buat dan menyertakan hashtag tertentu yang dapat membantu konten Anda menjadi viral dan tentunya akan meningkatkan brand awareness bisnis Anda.
- Brand Takeover
Jenis iklan yang satu ini memungkinkan promosi suatu brand muncul dalam bentuk image/foto, GIF, atau video yang semuanya bisa dihubungkan atau disisipkan link ke landing page atau situs brand tersebut. Kategori iklan ini termasuk eksklusif karena hanya akan ada satu brand yang muncul di feed para pengguna dalam satu hari. Iklan ini akan langsung muncul pertama kali sesaat setelah pengguna membuka aplikasi TikTok. Baru kemudian muncul konten biasa lainnya. Karena itulah, jenis TikTok Ads ini sangat eksklusif.
- Branded Effect
Fitur Branded Effect biasanya berintegrasi dengan Branded Hashtag Challenge untuk meningkatkan interaksi antara pengguna dengan bisnis Anda. Untuk menggunakan iklan TikTok ini, Anda harus menyediakan desain filter yang menarik dan bisa menyampaikan pesan brand dari campaign yang sedang dilakukan dengan penggunaan stiker, filters, special effect yang disisipkan ke dalam video dengan format 2D, 3D, atau AR (Augmented Reality). Setelah sudah di-approve dan diproses, filter atau effect bisa live hingga 10 hari ke depan dan di 5 hari pertama akan muncul di barisan awal opsi filter, tepatnya di bagian tab “Hot” atau “Trending”. Tentunya fitur ini dapat memberikan pengalaman visual yang menyenangkan bagi para pengguna/pelanggan Anda.
(oleh Irianty Nur Afiah, praktisi Public Relations – IndoneisaPR.id; referensi dari berbagai sumber)