Di tengah pandemi COVID-19 ini, berikut adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan: Haruskah perusahaan Public Relations meluncurkan kampanye baru untuk klien mereka?
Kita harus bisa menjawab pertanyaan itu dengan hati-hati karena ini adalah waktu yang sangat menantang bagi perusahaan PR kecil dan praktisi PR tunggal yang bekerja dengan perusahaan kecil hingga menengah yang harus menawarkan atau menjual jasa mereka setiap hari.
Respons yang mudah adalah menunggu sampai situasi kembali normal. Namun, pada saat seperti ini, sepertinya tidak ada yang tahu kapan situasi akan benar-benar kembali normal, tapi klien tetap berhak mendapatkan saran dari perusahaan PR, meskipun saran itu akan terdengar tidak menyenangkan.
Karena tidak ada dari kita yang pernah mengalami saat-saat seperti ini sebelumnya, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum meluncurkan kampanye PR baru yang dikutip dari tulisan Dick Grove, seorang ahli di dunia PR.
- Pertimbangkan nilainya – Apakah produk atau layanan klien memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang selama masa pandemi ini? Nilai produk atau layanan harus jelas, mudah diterima, dan tidak dipaksakan.
- Pikirkan tentang hasilnya – Apakah kampanye PR bertujuan untuk menginformasikan daripada menjual, atau apakah akan muncul sebagai tindakan yang eksploitatif dan tidak sensitif? Ada perbedaan tipis antara ikut terlibat dalam isu yang sedang hangat dengan mencoba memanfaatkan situasi.
- Tetapkan ekspektasi klien di awal proyek – Perjelas bahwa di era berita dan acara yang cepat berubah ini, mungkin tidak ada cukup ruang dalam media untuk liputan mendalam tentang peluncuran sebuah produk. Kita harus bersikap jujur dan realistis di awal.
- Targetkan jangkauan media Anda – Daripada menyebarkan siaran pers yang sama kepada ratusan jurnalis, luangkan waktu untuk menyesuaikan pitch Anda berdasarkan outlet, reporter, produser, dan apa yang terjadi di dunia, atau bahkan di lingkungan media-media itu sendiri.
- Ingat bahwa rekan media kita juga sedang melalui masa-masa sulit ini – Sama seperti kita, para jurnalis juga banyak yang bekerja dari rumah. Mereka mungkin harus memenuhi banyak undangan konferensi pers virtual dan menyelesaikan laporan sebelum deadline, bahkan mungkin saja mereka bekerja sambil mengasuh anak. Oleh karena itu, untuk melakukan pitching, buat lah sesuai topik dan relevan sehingga kita juga dapat membantu memenuhi kebutuhan laporan jurnalis.
Menurut Dick Grove, sebagai PR pro, di momen seperti ini kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita merasa nyaman dengan produk dan layanan yang kita wakili dan apakah produk dan layanan tersebut memiliki peluang yang realistis untuk sukses – dan kemudian dengarkan kata hati kita.
(Oleh Siti Aisyah, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber)