Apa itu Newsjacking?

Newsjacking adalah taktik PR di mana sebuah organisasi memanfaatkan berita terkini untuk menarik perhatian media dan meningkatkan eksposur merek di media atau di media sosial. Istilah ini dipopulerkan oleh buku David Meerman Scott, Newsjacking: How to Inject Your Ideas into a Breaking News Story and Generate Ton of Media Coverage. Dalam buku tersebut, Scott menekankan bahwa model PR lama dalam mengirimkan siaran pers atau promosi tidak masuk akal di era komunikasi instan dan pembaruan berita yang konstan. Dengan berita yang pecah dan menyebar begitu cepat, dia menjelaskan bahwa memanfaatkan berita pada saat yang tepat, dengan strategi konten yang tepat, dapat menghasilkan liputan media gratis untuk sebuah bisnis.

Kapan Newsjacking Bekerja?

Newsjacking yang baik membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang informasi terkini dan topik yang sedang tren. Saat cerita mulai menjadi tren, lalu lintas pencarian untuk kata kunci dalam cerita itu mulai meningkat. Google sering menampilkan artikel tentang cerita yang sedang tren di bagian atas hasil pencarian. Selain itu, cerita yang sedang tren disorot oleh Twitter dan Facebook.

Untuk newsjack pada waktu yang tepat, Anda harus masuk sebelum cerita memuncak. Meskipun sering ada persaingan ketat untuk lalu lintas yang sedang tren, perusahaan yang masuk lebih awal mengumpulkan tautan balik dari outlet lain menggunakan konten mereka sebagai referensi.

Bagaimana Memulai Newsjacking

Langkah pertama dalam newsjacking adalah menemukan cerita yang tepat untuk diikuti. Akan selalu ada peluang di dunia yang serba cepat ini. Mengidentifikasi istilah dan hashtags yang sedang tren dengan cukup cepat akan memungkinkan Anda menaiki gelombang popularitas.

Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan, Lacak Berita yang Relevan dengan:

  • Menggunakan Google Trends untuk memantau berita yang sedang tren
  • Menggunakan Google Alerts untuk memantau kata kunci
  • Menggunakan Third Party untuk memantau saluran sosial
  • Menonton hashtags yang sedang tren di Twitter
  • Mengikuti jurnalis dan blogger yang meliput berita yang terkait dengan industri Anda

Manfaat dari Newsjacking

Newsjacking cukup complex. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk selalu mengetahui berita terbaru yang relevan dengan industri atau merek mereka. Namun, digunakan dengan benar, newsjacking juga bermanfaat karena:

  • Meningkatkan reputasi merek Anda
  • Meningkatkan otoritas dan kredibilitas merek Anda
  • Menunjukkan perusahaan Anda selalu up-to-date
  • Memberikan sudut baru
  • Menjangkau audiens baru
  • Mendorong lalu lintas yang sangat bertarget
  • Meningkatkan konversi
  • Menghasilkan tautan organik
  • Meningkatkan keterlibatan media sosial

Kapan Harus Menghindari Newsjacking?

Melakukan newsjacking cukup rumit dan perlu persiapan yang matang. Agar newsjacking berfungsi, perusahaan harus memiliki manajemen konten web dan strategi media sosial yang memungkinkan mereka menghasilkan konten baru dengan cepat – sambil memastikan bahwa konten memiliki sudut pandang orisinal yang spesifik untuk merek.

Dikarenakan waktu penyelesaian newsjacking sangat singkat maksimum sekitar 1 hingga 3 jam, Anda memberi tekanan pada organisasi Anda sendiri.  Selain itu, newsjacking memiliki beberapa kelemahan potensial. Memberi sebuah berita bisa tampak tidak sensitif atau eksploitatif jika dilakukan secara tidak benar – terutama ketika berita terbaru bersifat tragis atau kontroversial. Audiens juga akan menolak jika kampanye terlalu jelas mempromosikan produk dan layanan perusahaan.

Ada juga kekhawatiran tumpang tindih antara merek lain, yang dalam beberapa kasus dapat melanggar hukum kekayaan intelektual. Evaluasi setiap saat apakah itu masih sepadan dengan usaha atau tidak. Jangan takut untuk menghentikan suatu tindakan jika Anda menyadari bahwa Anda melewatkan tren/gelombangnya, atau jika Anda menyadari bahwa topiknya kurang hidup dari yang Anda kira, atau jika waktunya tidak memungkinkan Anda untuk memberikan reaksi tepat waktu.

(oleh Irianty, praktisi Public Relations –  referensi dari berbagai sumber)